
METRO — Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Metro membantah terkait adanya isu pungutan liar (pungli) di sekolahnya.
Kepala SMP Negeri 3 Metro, Lusi Andriyani menyebutkan bahwa tidak ada pihak sekolah melakukan pungutan untuk perpisahan siswa, dan berita yang beredar tidak benar.
“Itu tidak benar, karena pihak sekolah tidak mengetahui keuangan tersebut, ” ungkap Lusi, Kamis (22/05/2025).
Lusi menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah melakukan pungutan kepada siswa terkait untuk perpisahan. Menurutnya itu hanya inisiatif dari siswa-siswi sendiri tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
“Itu murni inisiatif dari anak-anak karena kita pihak sekolah tidak mengetahui, ” jelasnya.
Salah satu perwakilan dari orang tua siswa Tores, juga mengatakan hal yang sama yaitu terkait isu adanya sekolah meminta sejumlah uang untuk biaya perpisahan itu tidak benar, karena itu semua adalah inisiatif dari anak-anak.
“Anak-anak kita ini sudah punya inisiatif, dan tidak melibatkan pihak sekolah, sehingga tidak ada rapat di sekolah terkait iuran tersebut,” ucap Tores.
Begitu juga dari pihak Komite sekolah, Amanto mengatakan mereka belum mengadakan rapat dengan wali siswa terkait perpisahan, dengan ada pemberitaan yang beredar beredar. Mereka lalu memanggil orang tua dan siswa mempertanyakan hal tersebut, ternyata tidak benar adanya.
“Saya pertanyaan kepada anak-anak, ada apa ceritanya ini, ternyata diluar sekolah anak-anak punya inisiatif mengadakan perpisahan sendiri,” imbuhnya.
Pihak komite sudah mempertanyakan kepada kepala sekolah, dengan tegas mengatakan bahwa untuk perpisahan di sekolah tidak ada.
“Untuk perpisahan di sekolah, sekolah tidak mengadakan, sehingga siswa inisiatif sendiri akan mengadakan perpisahan sederhana, makan bareng-bareng atau jalan bareng-bareng, saya katakan kalian inisiatif, yang jelas komite dan wali murid belum merapatkan itu, “tukasnya. (Rus).