METRO — Dengan bangga, Pondok Pesantren Inklusif Tri Bhakti Al-Qudwah di Kota Metro mempersembahkan kisah inspiratif dari Gio Alansyah dan Azizah, dua permata istimewa yang menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk bersinar. Mereka adalah bukti nyata kekuatan dan keindahan anak-anak disabilitas yang memiliki bakat luar biasa dalam membaca Al-Qur’an.

Gio Alansyah, seorang santri tunanetra dari Gotongroyong Gunung Sugih, Lampung Tengah, telah dianugerahi kemampuan istimewa untuk membaca Al-Qur’an Braille dengan penuh ketekunan. Di sisi lain, Azizah, santriwati tunarungu dari Ogan Komering Ulu Timur, memancarkan keceriaan saat melafalkan ayat-ayat suci melalui bahasa isyarat yang indah.
Keduanya menimba ilmu di Pondok Pesantren Inklusif Tri Bhakti Al-Qudwah, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, sebuah institusi yang berkomitmen pada pendidikan inklusif.
KH. Hamim Huda, Pimpinan Pesantren Inklusif Tri Bhakti Al-Qudwah, mengungkapkan kebanggaannya yang mendalam terhadap penampilan memukau Gio dan Azizah pada Hari Disabilitas Internasional 2025. Acara yang bertema “Setara Berkarya Berdaya Tanpa Batas” ini digelar di Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai pada Selasa, 16 Desember 2025. Beliau menegaskan,
“Mereka adalah anak-anak istimewa yang dititipkan Allah kepada kita. Setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing, dan ini adalah amanah yang harus kita jaga.”
Lebih lanjut, KH. Hamim Huda menyampaikan harapannya agar pemerintah dan masyarakat memberikan perhatian lebih kepada anak-anak difabel, khususnya mereka yang sedang menempuh pendidikan di Kota Metro.
“Pemerintah diharapkan dapat memperhatikan anak-anak disabilitas, mereka adalah anak-anak istimewa yang mampu menunjang kualitas dan kuantitas dalam proses pendidikan yang inklusif bagi santri di Pondok Disabilitas,” tutupnya, menyerukan pentingnya dukungan untuk mewujudkan kesetaraan dan pemberdayaan bagi setiap individu. (Rusia).
