METRO — Proyek normalisasi anak Sungai dan Saluran Pembuang Kampung Harapan, Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur, senilai Rp474 juta dari anggaran APBD Tahun 2025, menuai sorotan tajam dari masyarakat dan media. Proyek yang dikerjakan oleh CV.Aurora Abadi ini diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan terkesan dikerjakan secara asal-asalan.
Tim media yang melakukan investigasi di lokasi menemukan sejumlah kejanggalan. Kondisi proyek normalisasi tersebut dinilai tidak sepadan dengan besarnya anggaran yang digelontorkan.

Pekerjaan yang terlihat di lapangan hanya berupa pelapisan semen dan perbaikan pada bagian yang rusak saja. Selain itu, batu belah bekas yang seharusnya ada tidak terlihat, memunculkan dugaan bahwa material tersebut digunakan untuk proyek tersebut.
Salah seorang warga setempat, Man (50), mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kualitas pekerjaan.
“Saya bingung caranya bagaimana, apa cuma dilepo saja ini proyek, dari lamanya naik setengah meter, sehingga saya kurang puas,” ujarnya pada Selasa, 25 November 2025.
Man juga mempertanyakan keberadaan batu bekas dan penyelesaian proyek.
“Tidak tahu batu bekasnya di mana, mungkin yang sedikit-sedikit itu. Jika proyek ini sudah selesai, apakah sudah PHO (Provisional Hand Over)? Jika belum, mengapa tidak dikerjakan? Kurang puas dengan anggaran segitu.”
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Pencairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro, Cherry, menjelaskan bahwa proyek tersebut belum sepenuhnya selesai dikerjakan. Menurut Cherry, sesuai RAB, pekerjaan hanya meliputi perbaikan bagian yang rusak, pengecoran, dan pengacian, sehingga tidak perlu membongkar seluruh struktur.
“Sesuai dengan RAB, pekerjaan itu yaitu, diperbaiki yang rusak, dilepo, dan diaci,” kata Cherry saat ditemui di kantornya pada Kamis, 27 November 2025.
Cherry juga menegaskan bahwa penambahan bangunan lama setinggi satu meter tidak termasuk dalam RAB.
“Jadi, untuk tambahan satu meter dari bangunan awal itu tidak masuk di RAB, biar sebelahnya rapi saja,” tambahnya.
Hal ini mengindikasikan adanya pekerjaan di luar kesepakatan awal yang mungkin dilakukan tanpa perencanaan yang jelas. (Tim).

Tes