
METRO (Gardarepublik.id) — Walikota Metro H. Bambang Imam Santoso melepas siswa-siswi yang akan mengikuti sekolah rakyat, berlangsung di halaman rumah Dinas Walikota Kamis, (14/8).
Pelepasan Siswa Sekolah Rakyat tingkat SMA asal Kota Metro kali ini berjumlah 4 perempuan dan 3 laki-laki, seluruh siswa siswi tersebut berasal dari Kecamatan Metro Pusat dan Metro Utara.
Dalam Wawancaranya Walikota Metro menyampaikan Pelepasan Siswa-siswi untuk mengikuti pendidikan Sekolah Rakyat saat ini berjumlah 7 orang.
“Alhamdulillah pada pagi hari ini kita telah bersama-sama melakukan pelepasan siswa-siswi untuk mengikuti Sekolah Rakyat tingkat SMA asal Kota Metro yang berjumlah 7 orang terdiri dari 4 perempuan dan 3 laki-laki” Ungkap Bambang.
Siswa-siswi 7 orang tersebut merupakan Warga yang berasal dari Metro Pusat dan Metro Utara
“Keberangkatan siswa dan pendamping kali ini difasilitasi oleh Dinas Sosial Kota Metro yang nantinya setelah kumpul di sini mereka akan berangkat menuju Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Lampung yang berada di Kecamatan Natar Lampung Selatan” Ujar Bambang.
Walikota menekankan bahwa Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2025 serta Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 49/HUK/2025 tentang Mencetak agen perubahan dari keluarga miskin untuk mampu memutus rantai kemiskinan.
Menurut pantauan Media ini, adapun data Siswa siswi yang mengikuti Sekolah Rakyat Tingkat SMA kali ini adalah Lava Anggana, Cary Novera, Satria Wahyuda, Farelis Tri Al Fatah, Vania Puspita Dewi, Maria Andreng Pawesti dan Rizka Valentina.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan yang diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia untuk memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Program ini dirancang untuk membantu mengurangi angka putus sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
Sekolah ini menyediakan fasilitas asrama gratis dan kurikulum yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa, termasuk pelatihan keterampilan hidup dan penguatan karakter. Sementara itu, sekolah biasa menerima siswa dari berbagai latar belakang ekonomi dan mengikuti kurikulum nasional yang lebih umum.
Ijazah yang diperoleh dari Sekolah Rakyat memiliki kedudukan yang sama dengan ijazah sekolah umum lainnya, dan lulusannya dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tanpa perbedaan perlakuan.
“Sekolah Rakyat, yang merupakan program baru dari Kementerian Sosial, setara dengan sekolah formal biasa seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tutup Bambang. (ADV).