
METRO – Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso mengaku tidak memiliki program 100 hari kerja. Menurut dia program tersebut untuk Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Hal ini dikatakan Bambang saat coffe morning dengan beberapa awak media pada Kamis (22/5) lalu.
“Berkaitan dengan pencapaian 100 hari kerja itu mungkin tidak bisa diperuntukkan untuk kepala daerah. Mungkin kalau kaitannya Presiden bisa, karena ketika hari itu dilantik bisa membentuk kabinet kerja,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk Presiden dan Wakil Presiden begitu sudah dilantik bisa langsung membentuk kabinet kerja.
Tetapi, untuk kepala daerah bekerja sesuai dengan aturan yang ada. “Sedang kepala daerah tidak bisa, harus ikuti aturan,” ucapnya.
Program 100 hari kerja biasanya menjadi ajang pembuktian keseriusan kepala daerah yang baru saja dilantik dalam memenuhi janji politik selama kampanye.
Namun, hingga saat ini pembangunan di Kota Metro masih belum berjalan. Hal ini, tentu menuai pertanyaan dari berbagai kalangan dan juga masyarakat.
Diketahui, Bambang – Rafieq memiliki 10 program prioritas dalam memimpin Kota Metro yaitu, keluarga sejahtera dan rasionalisasi PBB, jalan mulus, bebas banjir dan terang benderang.
Kesejahteraan ASN dan Honorer, kenaikan insentif LPM, RT, RW, narbot, takmir masjid, guru ngaji dan juru kunci makam, kuliah gratis sampai universitas dan NO pungli di sekolah, BPJS tetap gratis, lansia bahagia, dan jaminan dana kedukaan.
Kemudian, literasi digital, fasilitas wifi gratis, tambahan gizi dan vitamin di sekolah, tidak ada jual beli jabatan dan terakhir yaitu kesejahteraan bagi petani.
Sejak dilantik hingga saat ini, 10 program tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan. (Rusia).