
METRO — Seorang oknum kepala sekolah yang menjabat ketua PGRI di Kota Metro, Lampung, dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan terhadap seorang ibu muda.
Pelaku diduga menjalankan aksinya dengan modus berpura-pura sebagai ahli pengobatan alternatif. Kasus ini terungkap setelah korban melapor ke Polres Metro dengan membawa sejumlah bukti kuat.
Pelaku berinisial A yang diketahui menjabat kepala sekolah di salah satu SD negeri di Metro Utara mengaku mampu menyembuhkan penyakit nonmedis, sehingga korban mempercayainya dan mengikuti “terapi” yang ditawarkan.
Korban menjelaskan, saat melakukan terapi pelaku selalu menyuruh anggota keluarganya untuk pergi membeli obat. Saat kondisi berdua itulah, pelaku melancarkan aksi tak senonoh tersebut.
“Ketika terapi itu saya biasanya ditemani kakak atau keluarga. Kalau ada keluarga pelaku cuma megang tangan saja. Nanti dia meminta keluarga saya pergi membeli obat atau keperluan lain. Disitu baru dia melakukan aksi itu,” jelas korban yang tak ingin disebutkan namanya.
Dikatakannya, pelaku berdalih aksi tak senonoh tersebut merupakan bagian dari ritual pengobatan. Karena itu, ia tidak memberontak saat aksi tersebut terjadi.
“Ini bukan satu dua kali. Setiap pengobatan, selalu ada perlakuan yang sama. Saya merasa tidak nyaman tapi bingung harus bagaimana,” katanya.
“Saya hanya pasrah karena terus menerus berhalusinasi dan ingin segera sembuh dari penyakit ini,” imbuhnya.
Pelaku diduga berulang kali melakukan aksi ini. Puncaknya, ketika pelaku datang kerumah korban sekitar pukul 02.00 WIB. Bahkan, pelaku sampai mengikuti korban hingga ke kamarnya.
Beruntung, saat kejadian, masih ada anggota keluarga lain yang kerap berada di rumah, Sehingga dugaan pemerkosaan tidak sampai terjadi. Sebelumnya Keluarga korban juga sempat merekam aksi pelaku saat pengobatan berlangsung.
Dalam laporannya ke Polres Metro, korban menyerahkan barang bukti berupa rekaman CCTV dari rumah serta video yang diambil menggunakan ponsel oleh keluarganya. Barang bukti tersebut kini menjadi bagian dari proses penyelidikan yang tengah dilakukan aparat kepolisian.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kepolisian dan Dinas Pendidikan Kota Metro belum memberikan keterangan resmi. Namun, kasus ini menambah daftar hitam dunia pendidikan, mengingat pelaku merupakan seorang pejabat sekolah yang seharusnya menjadi teladan di tengah masyarakat. (Rusia).)