
METRO – (Gardarepublik.id) Camat Metro Pusat, Yahya Rachmat, menyebut anggaran pembangunan yang akan dialokasikan untuk Kecamatan Metro Pusat tahun 2025 mencapai Rp.45.2 milyar yang terbagi dalam tiga bidang utama, yaitu fisik, ekonomi, dan sosial budaya.
“Anggaran yang dialokasikan untuk Kecamatan Metro Pusat tahun 2025 mencapai Rp.45.254.805.161,- yang terbagi dalam tiga bidang utama, yaitu fisik, ekonomi, dan sosial budaya, ” ungkap Yahya.
Hal tersebut disampaikannya saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan yang berlangsung di Kelurahan Hadimulyo Barat pada Jumat (14/02/2025).
“Dari total anggaran, bidang fisik mendapatkan alokasi sekitar Rp 11.319.695.000, bidang ekonomi Rp 2.265.461.000, dan bidang sosial budaya serta pemerintahan sebesar Rp.31.669.649.000. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan pembangunan di Kecamatan Metro Pusat,” jelas Yahya.
Yahya juga menyoroti permasalahan penanganan air yang masih terjadi di Jalan Lukman Tanjung. Ia berharap proses tukar guling tanah NU dengan tanah pemerintah dapat segera terealisasi agar permasalahan genangan air dapat teratasi.
“Saya mewakili masyarakat Kecamatan Metro Pusat, khususnya Hadimulyo Barat dan Hadimulyo Timur, sangat berharap agar rencana ini dapat segera diwujudkan. Ini adalah salah satu solusi terbaik untuk mengurangi genangan air yang selama ini terjadi di wilayah kami,” tambahnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa keberadaan embung yang direncanakan tidak hanya akan mengurangi potensi banjir, tetapi juga dapat menjadi sumber cadangan air bagi masyarakat sekitar serta dapat meningkatkan kualitas infrastruktur jalan warga Metro Pusat.
Dengan adanya Musrenbang ini, diharapkan seluruh pihak dapat bersinergi dalam menyusun rencana pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Pemerintah Kota Metro juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan guna memastikan program-program yang diusulkan benar-benar bermanfaat bagi warga.
“Keberhasilan dalam mengatasi banjir di Kelurahan Metro menjadi contoh bahwa dengan perencanaan yang baik dan kerja sama semua pihak, permasalahan infrastruktur dapat ditangani dengan optimal. Kecamatan Metro Pusat juga terus berupaya melakukan langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan dan upaya peningkatan PBB dengan melakukan himbauan, monitoring secara berkala dan sosialisasi kanal-kanal pembayaran PBB khususnya melalui pembayaran online,” jelas Yahya.
Camat Metro Pusat mengusulkan pembangunan bidang fisik yang menjadi skala prioritas pada 15 titik lokasi yang ada di 5 Kelurahan.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintahan Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo menuturkan pemerintah telah mengalokasikan anggaran dalam pembangunan Prioritas di Kecamatan Metro Pusat di berbagai Aspek.
“Pembangunan dilaksanakan melalui tahapan perencanaan dengan pendekatan Bottom Up, Top Down, Politik, Teknokratik dan Pertisipatif, ” ungkapnya.
Sekda berharap dengan anggaran Rp. 45,2 Milyar tersebut melalui Musrenbang di Kecamatan Metro Pusat dapat menghasilkan prioritas pembangunan dari berbagai aspek yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
“Musrenbang kecamatan merupakan forum musyawarah antar para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati program dan kegiatan prioritas yang tercantum dalam Daftar Usulan Rencana Kegiatan Kelurahan, ” jelasnya.
Menurutnya pembangunan skala prioritas sangatlah penting, diketaui bersama bahwa tahun 2025 adalah tahun peralihan dan tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2025-2029.
“Artinya hal ini memerlukan penguatan untuk melakukan berbagai transformasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu untuk mendukung penguatan fondasi transportasi, pemkot Metro pada musrenbang ini mengusung tema ” Penguatan Infrastruktur Untuk Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan, ” tukasnya. (Rusia)